Pandangan Agama Islam terhadap Nasi Tumpeng

Pandangan Agama Islam terhadap Nasi Tumpeng

Nasi tumpeng sekarang merupakan nasi yang memiliki lumayan banyak penggemar karena bentuknya yang cantik nasi tumpeng juga memiliki rasa yang gurih dan nikmat, tapi akah kalian tau apa itu nasi tumpeng? nasi tumpeng merupakan makanan khas jawa yang lahir dari kebudayaan hindu buda, dan sekarang nasi tumpeng kerap kali di jadikan sarana khusus dalam menyelenggarakan acara adat, seperti, mapag sri, sedekah bumi atau laut, penyambutan musim dan juga acara adat lainnya.

Lalu bagaimana tanggapan islam terhadap nasi tumpeng? Ok sebelum kita membahas bagaimana pandangan agama islam terhadap nasi tumpeng alangkah lebih baiknya jika kita mengetahui tentang sejarah dari pada nasi tumpeng. Nasi tumpeng adalah nasi yang di sajikan dalam bentuk kerucut dilengkapi dengan sayur dan lauk yang di tata rapih di sampingnya, dulu nasi tumpeng menggunakan nasi putih, sedangkan sekarang nasi tumpeng telah di buat dengan berbagai macam warna seperti kuning dan juga hijau.

Read More

Masyarakat Indonesia khususnya di pulau Jawa memiliki kebiasaan membuat nasi tumpeng untuk acara kenduri atau suat peristiwa penting, misalnya seperti, mapag sri, sedekah bumi atau laut dan juga lain sebagainya, nasi tumpeng dulunya memiliki filosofis yaang berkaitan erat dengan kondisi geografis Indonesia yang di penuhi jajaran gunung berapi, tumpeng berasal dari budaya masyarakat jawa yang bertujuan untuk memuliakan gunung, sebagai tempat besemayamnya para hyang atau bisa di sebut dengan arwah para nenek moyang, nah setelah masuknya agama hindu tumpeng di beri filsafah yang berbau hindu yaitu, tumpeng yang berbentuk kerucut di maksud untuk memuliakan gunung mahameru sebagai tempat bersemayamnya dewa dewi.

Nah ketika islam mulai masuk di nusantara, tumpeng kemudian di asuh atau di beri pengertian yang berbau islami atau islam jawa, dengan bentuknya yang kerucut di maksud sebagai pesan leluhur untuk berpengharapan atau permohonan kepada sang maha kuasa Allah SWT, setelah masuknya agama islam tumpeng mulai di gunakan dalam acara tujuh bulan kehamilan, 40 hari kelahiran seorang anak dan juga macam macam syukuran dengan di barengi dengan pengajian al-qur’an.

Menurut tradisi islam jawa, tumpeng memiliki kepanjangan “yen metu kudu mempeng’’ atau jika kita keluar maka kita harus dengan sunguh sungguh, dan jua tumpeng dalam bahasa jawa yaitu pitu atau tujuh, yang di maksud pitu adalah, pitulung maring pangeran, jadi tumpeng di buat untuk memohon pertolongan kepada allah.

Nah sudah jelas bukan, nasi tumpeng itu halal untuk kita, walau nasi tumpeng itu lahir sejak jamannya nenek moyang, tapi nasi tumpeng telah bercampur dan berakulturasi dengan budaya islam, sehingga taak ada yang melarang jiak teman semua ingin mengadakan acara selamatan menggunakan nasi tumpeng, untuk pemesanan nasi tumpeng bisa pesan nasi tumpeng mini Jakarta. 

Berikut ini adalah menu mini yang tersedia dalam Jakarta nasi tumpeng, di antaranya yaitu:

  1. Tumpeng mini A, di buat dari nasi kuning, di lengkapi dengan ayam krispy, perkedel kentang, abon sapi, serundeng, tempe kering dan telur rawis, dengan harga 37.000.
  2. Tumpeng mini B, di buat dari nasi hijau, di lengkapi dengan ayam suwir pedas, serundeng, kentang kering pedas, oseng kacang panjang teri, telur pindang, dan sambal. Harga 38.000.
  3. Tumpeng mini c, di buat dari nasi putih, empal suwir, tahu bacem, ikan asin balado, mie goreng, tempe kering dan sambal. Harga hanya 40.000.
  4. Tumpeng mini D, di buat dari nasi putih gurih, dengan daging semur kering, soun goreng pedas, perkedel kentang, serundeng, telur rawis, dan sambal. Harga 40.000.

Related posts

Leave a Reply