Saat ini harga bahan bakar minyak atau sering disebut BBM yang di keluarkan oleh PT Pertamina (Persero) pada Pertamax Cs mengalami kenaikan. Kebijakan ini juga pasti menuai pro dan kontra. Karena ada yang setuju, dan tidak sedikit pula yang menolak kenaikan tersebut.
Menurut kamu sebenarnya, perlu enggak sih harga BBM naik?
Jika kita menanggapi kebijakan tersebut, dan hal ini juga ditanggapi oleh Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu yang mengatakan, langkah pemerintah untuk menaikkan harga BBM itu sudah sangat tepat.
Kemudian mantan sekretaris kementerian BUMN itu juga mendukung kenaikan harga BBM karena kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini sudah begitu mendesak dan ekonomi mulai tidak stabil. Hal ini juga beliau bagikan dalam unggahan di akun Facebook-nya di Muhammad Said Didu. Pada unggahannya tersebut, beliau juga mengatakan ada tujuh alasan mengapa BBM harus naik. Dan Said juga telah memaklumi jika pemerintah akhirnya menaikkan harga BBM karena kondisi harga minyak dunia saat ini sudah ikut naik jadi harus sesuaikan.
Kemudian berdasarkan data dari Kementerian Energi serta Sumber Daya Mineral atau disingkat ESDM, harga minyak mentah dunia saat ini juga terus menguat dalam beberapa waktu terakhir. Dan dalam Minggu ini saja, Brent sudah menembus level US$ 80/barel, sedangkan produksi BBM rata-rata di setiap bulan di Indonesia hanya sebesar 778.505 barrels oil/day atau BOPD. Dan kemudian di sisi lain, untuk kebutuhan BBM sudah mencapai sekitar 1.600 BOPD. Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri saja, Pertamina juga harus mengimpor lebih dari 800.000 BOPD lumayan banyak juga ya!
Kemudian banyak pertanyaan kenapa harga BBM harus naik, hal ini juga maklumi kenaikan harga BBM karena harga minyak dunia saat ini naik. Hal ini juga jelas beliau ungkap di Facebook nya.
Karena jika harga ICP atau minyak mentah nya saja rata-rata per bulan bisa mencapai US$ 67,42 /barel, sehingga dibutuhkan anggaran sekitar US$ 1.620.000.000/bulannya atau jika di rupiahkan minimal sebesar Rp 24 triliun/bulan. Hal ini juga masuk ke dalam daftar alasan Said Didu, kenapa harga BBM saat ini juga perlu naik yaitu karena Indonesia masih saja ketergantungan impor BBM untuk konsumsi masyarakat Indonesia sendiri. Dengan kondisi ini yang semakin parah dengan pelemahan mata uang rupiah yang sekarang ini berada di posisi jumlah Rp 15,235 terhadap mata uang dolar AS
Dengan Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS yang juga menurun Tambah beliau.
Bukan hanya itu Said juga menjelaskan mengenai faktor lain dari alasan mengapa pemerintah harus menaikkan harga BBM, yaitu mengingat dari keuangan Pertamina yang nantinya akan terbebani bila pemerintah tidak menaikkan harga BMM. Sehingga keuangan Pertamina akan semakin berat kedepannya.
Disisi lain Said juga menjelaskan alasan lainnya, terkait harga BBM yang perlu naik yaitu tentang dana APBN untuk subsidi terhitung kurang. Walaupun pemerintah tidak menanggung beban Pertamina, akan tetapi jika keuangan Pertamina bermasalah pemerintah juga harus memberikan suntikan dana untuk Pertamina yang sebagai salah satu perusahaan pelat merah. Bukan hanya itu ada alasan lain mengapa BBM harganya perlu dinaikkan yaitu, terkait utang dolar AS yang dilakukan oleh PT. Pertamina juga lumayan besar.
Sementara itu harga BBM juga seperti Premium dianggap sudah di bawah harga keekonomian Indonesia. Maka dari itu, jika harganya tidak dinaikkan maka akan berpengaruh juga pada kondisi keuangan Pertamina. Karena dengan harga minyak mentah saat ini yang juga telah yang menembus US$ 80/barel, maka harga keekonomian Premium juga harusnya ada di kisaran Rp. 8.500/liter.
Nah itu dia tadi harga BBM terbaru, yang rencananya akan di naikan oleh pemerintah mengingat ekonomi sedang anjlok saat ini.